Contents
- 0.1 Awal Ketagihan Sama Marshmallow
- 0.2 Apa Sih, Sebenarnya Isi Marshmallow Itu?
- 0.3 Risiko Ngeri-ngeri Sedap di Balik Manisnya Marshmallow
- 0.4 Gimana Caranya Tetap Nikmatin Marshmallow Tapi Lebih Aman?
- 0.5 Tips dari Pengalaman Pribadi:
- 0.6 Fun Fact: Marshmallow Asli Itu Obat Herbal?
- 0.7 Kesalahan Bodoh yang Pernah Aku Lakukan
- 0.8 Jadi, Worth It Nggak Sih Tetap Makan Marshmallow?
- 0.9 Penutup: Hidup Itu Tentang Seimbang, Termasuk Sama Marshmallow!
- 1 Author
Marshmallow Kalau ngomongin soal marshmallow, jujur ya, aku tuh dulu gila banget sama yang satu ini. Apalagi pas lagi musim camping-camping ala-ala. Bakar marshmallow di atas api unggun? Aduh, surga dunia! Rasanya tuh kayak semua masalah hidup lifestyle langsung mencair bareng si marshmallow yang meleleh di mulut.
Tapiii… namanya juga hidup, nggak semua yang manis itu sehat, kan?
Ada satu titik di mana aku sadar: “Eh, jangan-jangan hobi ngemil marshmallow ini ngerusak wikipedia tubuh gue pelan-pelan?” Nah, dari situ, aku mulai cari tahu lebih dalam. Makanya aku mau sharing di sini, siapa tahu kalian juga pecinta marshmallow garis keras kayak aku dulu.
Awal Ketagihan Sama Marshmallow
Pertama kali kenalan sama marshmallow tuh waktu kecil. Beli di minimarket, yang bungkusnya warna-warni unyu banget. Sekali gigit, langsung jatuh cinta. Kenyal, manis, dan somehow, kayak ada rasa nyaman yang susah dijelasin.
Sampai remaja, marshmallow itu udah kayak teman setia. Nonton film? Bawa marshmallow. Ulangan stress? Marshmallow. Ditolak gebetan? Ya, marshmallow lagi. 😆
Yang gawat, aku nggak sadar bahwa ngemil segitu banyaknya setiap hari tuh ngebombardir badan dengan gula. Bukan cuma “gula” biasa, tapi dalam jumlah yang edan.
Apa Sih, Sebenarnya Isi Marshmallow Itu?
Setelah sadar, aku iseng cek komposisinya.
Ternyata marshmallow itu mayoritas isinya:
- Gula (kebanyakan sukrosa atau sirup jagung tinggi fruktosa)
- Gelatin (buat teksturnya yang kenyal)
- Perisa buatan
- Pewarna buatan
- Sedikit tepung jagung atau gula bubuk (buat lapisan anti lengket)
Yap, basically, marshmallow itu gula padat plus gelatin.
Kalau dipikir-pikir, dari semua itu, mana yang nutrisi banget? Nggak ada, guys. Hiks.
Risiko Ngeri-ngeri Sedap di Balik Manisnya Marshmallow
Oke, sekarang kita serius dikit ya.
Dari hasil baca dan nanya ke beberapa teman yang paham gizi, inilah risiko ngemil marshmallow berlebihan:
1. Diabetes Tipe 2? Deket Banget
Gula darah naik turun kayak roller coaster. Dulu aku gampang banget ngerasa capek, ngantuk, dan mood swing parah. Baru ngerti, itu tanda-tanda gula darah nggak stabil.
Gula berlebih = tubuh kerja keras produksi insulin.
Kalau terus-terusan? Ya bisa jadi resisten insulin → lanjut diabetes tipe 2.
Aku sampai pernah cek darah karena ngeri sendiri. Untung belum telat, tapi angka gula darah puasa sempat hampir di batas atas normal. Wew.
2. Obesitas Diam-diam Mengintai
Marshmallow itu kecil, tapi kaloriannya lumayan lho.
Satu potong kecil bisa 23-25 kalori.
Bayangin kalo sekali ngemil abis 10 potong? 250 kalori masuk tanpa sadar!
Lama-lama?
Berat badan aku naik 5 kilo dalam 3 bulan, cuma gara-gara “camilan ringan” kayak gitu. Astaga…
3. Kerusakan Gigi, Bye Gigi Putih
Pernah ngalamin sakit gigi mendadak? Aku pernah.
Gula tinggi + tekstur lengket = surga buat bakteri di mulut.
Kalau sikat gigi males-malesan kayak aku dulu, ya udah, siap-siap aja bolak-balik ke dokter gigi.
Biaya tambal gigi itu, sumpah, lebih mahal dari sekardus marshmallow premium. ðŸ˜
Gimana Caranya Tetap Nikmatin Marshmallow Tapi Lebih Aman?
Aku nggak mau sok suci bilang, “jangan makan marshmallow sama sekali!”
Ngemil itu bagian dari hidup bahagia, iya nggak sih? Tapi kita bisa atur, supaya tetap enjoy tanpa ngerusak kesehatan.
Tips dari Pengalaman Pribadi:
✅ Batasi porsi.
Aku sekarang cuma makan marshmallow dua potong kecil sekali ngemil. Udah cukup buat memuaskan rasa manis di lidah.
✅ Pilih Marshmallow Lebih Sehat.
Sekarang ada loh marshmallow organik, tanpa pewarna buatan, atau lebih rendah gula. Memang mahalan dikit, tapi worth it.
✅ Kombinasikan sama buah.
Kalau lagi pengen banget, aku suka bikin marshmallow dip buah. Jadi 1 marshmallow, 3 potong buah. Triknya biar gula tetap under control.
✅ Minum air putih setelah ngemil.
Biar sisa-sisa gula cepat bersih di mulut. Sikat gigi juga, ya. Jangan males!
Fun Fact: Marshmallow Asli Itu Obat Herbal?
Tahu nggak, marshmallow itu awalnya bukan camilan manis, tapi obat herbal?
Zaman Mesir Kuno, mereka pakai getah tanaman marshmallow (Althaea officinalis) buat obat sakit tenggorokan dan radang.
Tapi di era modern, semuanya berubah.
Sekarang marshmallow lebih banyak getah “gula” daripada getah “obat.” 😂
Kesalahan Bodoh yang Pernah Aku Lakukan
Ada satu momen yang sampai sekarang kalau ingat suka malu sendiri.
Pernah waktu acara kantor, aku yang bawa snack. Niatnya mau keren, aku bawa satu kantong besar marshmallow warna-warni.
Pas acara baru setengah jalan, aku udah muntah karena kebanyakan ngemil. 😵
Gula overload itu nyata, guys. Rasanya kayak jantung deg-degan, perut kembung, dan otak nge-fog.
Sejak itu, aku kapok bawa snack manis tanpa balance makanan sehat. Lesson learned the hard way.
Jadi, Worth It Nggak Sih Tetap Makan Marshmallow?
Menurut aku?
Worth it, asal bijak.
Makan marshmallow sesekali itu kayak menghadiahi diri sendiri. Tapi kalau tiap hari ngemil segenggam? Itu bukan “self reward”, itu “self sabotage.” 😅
Jujur aja, sampai sekarang aku masih suka marshmallow. Tapi aku udah lebih mindful. Pilih momen-momen spesial, kayak nonton film bareng keluarga, atau camping trip.
Manisnya tetap dapet. Risikonya? Bisa dikendalikan.
Penutup: Hidup Itu Tentang Seimbang, Termasuk Sama Marshmallow!
Kadang kita mikir, “ah, kecil gini doang, apa sih efeknya?”
Tapi dari hal kecil kayak marshmallow inilah, kita belajar bahwa kesehatan itu dibangun dari kebiasaan kecil.
Aku nggak bilang marshmallow itu musuh. Sama kayak hidup, kadang butuh yang manis. Tapi jangan sampai lupa, manisnya hidup itu lebih penting daripada manisnya camilan. 😉
Stay mindful, stay healthy. ✨
Baca Juga Artikel Ini: Lemak Cara Ampuh Bakar Lemak Berlebih Tanpa Tersiksa