Contents
- 0.1 Sejarah Peking Duck: Dari Istana Kekaisaran hingga Melekat dalam Tradisi
- 0.2 Kenapa Peking Duck Jadi Hidangan Wajib di Perayaan Tiongkok?
- 0.3 Cara Menikmati Peking Duck: Bukan Sekadar Makan, Tapi Sebuah Pengalaman
- 0.4 Mengapa Peking Duck Jadi Favorit Banyak Orang?
- 0.5 Peking Duck di Luar China: Meningkatkan Popularitas di Dunia
- 0.6 Kesimpulan: Peking Duck, Lebih dari Sekadar Makanan
- 1 Author
Peking Duck Bagi saya, Peking Duck bukan sekadar hidangan—ini adalah simbol dari kelezatan kuliner Tiongkok yang sudah melekat dalam budaya. Ketika mendengar kata “Peking Duck,” mungkin banyak yang langsung membayangkan potongan daging bebek yang garing, dengan kulit yang renyah dan daging empuk di dalamnya. Apalagi kalau dimakan dengan pancake tipis dan saus hoisin, siapa yang bisa menolaknya, kan?
Saya dulu pertama kali mengenal Peking Duck ketika diundang ke sebuah perayaan Tahun Baru Imlek di rumah teman saya yang keturunan Tionghoa. Begitu hidangan tersebut disajikan, semua orang langsung bersemangat. Di tengah percakapan hangat dan tawa, Peking Duck menjadi sorotan utama—sampai-sampai saya merasa hampir malu karena belum pernah merasakan selegendaris itu sebelumnya. Tapi nakbon99 begitu mencoba gigitan pertama, saya langsung paham kenapa hidangan ini jadi begitu spesial.
Sejarah Peking Duck: Dari Istana Kekaisaran hingga Melekat dalam Tradisi
Peking Duck sudah ada sejak zaman dinasti Yuan (1271–1368), loh! Awalnya, hidangan ini disajikan hanya untuk kalangan kerajaan dan bangsawan. Dulu, hanya keluarga kerajaan yang bisa menikmati Peking Duck karena proses pembuatannya yang sangat rumit. Bebek yang digunakan harus bebek tertentu, kemudian dimasak dengan cara yang sangat cermat untuk memastikan kulitnya garing dan dagingnya tetap empuk.
Menyebut food Peking Duck, kita nggak bisa lepas dari Beijing—ibu kota Tiongkok. Bahkan, di Beijing, ada restoran-restoran legendaris yang sudah melegenda hanya karena keahlian mereka dalam menyajikan Peking Duck. Salah satu yang paling terkenal adalah Quanjude, yang sudah beroperasi sejak tahun 1864. Restoran ini menjadi simbol kuliner Beijing dan menjadi tujuan wisatawan yang ingin merasakan kelezatan Peking Duck.
Penting untuk dicatat, meskipun awalnya hanya tersedia di istana, Peking Duck akhirnya menyebar ke seluruh dunia berkat peningkatan perdagangan dan imigrasi. Hari ini, kamu bisa menemukan hidangan ini tidak hanya di restoran Tiongkok, tetapi juga di berbagai restoran internasional yang menyajikan masakan Asia.
Baca Juga Inspirasi Bebek Peking Cookpad
Kenapa Peking Duck Jadi Hidangan Wajib di Perayaan Tiongkok?
Bagi orang Tionghoa, perayaan bukan hanya soal kebersamaan, tetapi juga soal makna yang terkandung dalam setiap hidangan. Peking Duck, dalam hal ini, bukan hanya tentang rasa, tetapi juga simbolis. Biasanya, Peking Duck hadir saat perayaan penting, seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, atau acara besar lainnya. Ada banyak makna yang terkandung dalam hidangan ini.
Misalnya, bebek itu sendiri melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Bahkan, proses pemanggangan bebek yang sempurna melambangkan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam hidup. Saya pernah mendengar dari teman saya yang lebih berpengalaman dalam tradisi Tionghoa bahwa ketika menikmati Peking Duck bersama keluarga, mereka percaya bahwa ini bisa membawa keberuntungan di tahun yang baru atau dalam perjalanan hidup mereka.
Selain itu, tekstur kulit bebek yang renyah juga melambangkan ketahanan, sementara dagingnya yang lembut melambangkan kemakmuran. Kombinasi ini membuat hidangan ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang harapan baik untuk masa depan.
Cara Menikmati Peking Duck: Bukan Sekadar Makan, Tapi Sebuah Pengalaman
Satu hal yang saya pelajari tentang Peking Duck adalah bahwa ini bukan sekadar makanan biasa. Menikmatinya adalah sebuah pengalaman, dan itu harus dilakukan dengan cara yang tepat. Ketika disajikan, bebek biasanya dipotong dengan sangat hati-hati oleh koki yang sudah berpengalaman. Mereka memotong kulit bebek dengan sangat presisi, memastikan setiap potongan daging masih melekat pada kulitnya yang garing.
Biasanya, potongan bebek akan dimakan dengan pancake tipis yang terbuat dari tepung, bersama dengan irisan timun segar dan daun bawang. Kemudian, saus hoisin yang manis dan sedikit pedas akan dilumurkan di atasnya. Saat pertama kali mencoba, saya sedikit bingung harus memulai dari mana, tapi setelah mencoba beberapa kali, saya mulai paham bagaimana cara terbaik menikmatinya.
Untuk benar-benar menikmati Peking Duck, saya sarankan untuk menggunakan tangan (jika suasana mendukung), menggulung bebek dengan bahan-bahan tersebut di dalam pancake, dan kemudian memakannya dalam sekali gigit. Itu adalah pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan—kulit bebek yang renyah, daging yang empuk, dan perpaduan rasa manis dari saus hoisin serta segarnya timun dan daun bawang. Nggak heran kalau banyak yang bilang ini adalah “puncak kelezatan” dalam dunia kuliner Tiongkok.
Mengapa Peking Duck Jadi Favorit Banyak Orang?
Kalau ditanya kenapa Peking Duck bisa jadi favorit banyak orang, jawabannya simpel: rasanya luar biasa. Gabungan dari tekstur kulit bebek yang renyah dan daging yang juicy, dipadu dengan bahan pendamping segar, menjadikannya hidangan yang sulit dilupakan. Ditambah lagi, proses pemanggangan bebek yang memerlukan keahlian dan kesabaran memberikan sensasi rasa yang berbeda dibandingkan dengan hidangan bebek lainnya.
Bukan hanya itu, tapi Peking Duck juga sangat fleksibel. Meski sering menjadi hidangan utama dalam acara besar, hidangan ini bisa disesuaikan dengan selera pribadi. Ada yang lebih suka menambahkan sedikit saus hoisin, ada yang lebih suka dengan sedikit tambahan cabai untuk sentuhan pedas. Variasi ini memungkinkan setiap orang untuk menikmati hidangan ini dengan cara yang mereka sukai.
Peking Duck di Luar China: Meningkatkan Popularitas di Dunia
Meskipun berasal dari China, Peking Duck telah menjadi hidangan yang populer di banyak negara. Beberapa restoran luar China bahkan menyajikan hidangan ini sebagai bagian dari menu mereka untuk menarik pelanggan yang ingin mencicipi masakan Asia otentik. Di Indonesia, misalnya, banyak restoran Tionghoa yang menghadirkan Peking Duck dalam menu perayaan Tahun Baru Imlek atau acara-acara besar lainnya.
Saya pernah mengunjungi beberapa restoran yang menyajikan Peking Duck di Jakarta. Beberapa di antaranya menyajikan hidangan ini dengan sentuhan lokal, seperti menambahkan sambal atau bahan-bahan lain yang khas Indonesia. Meskipun demikian, rasa asli Peking Duck tetap dipertahankan, dan itu membuat saya semakin jatuh cinta dengan hidangan ini.
Kesimpulan: Peking Duck, Lebih dari Sekadar Makanan
Peking Duck lebih dari sekadar hidangan lezat; ia adalah bagian dari budaya Tionghoa yang kaya akan tradisi. Menikmatinya bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman yang menghubungkan kita dengan sejarah dan tradisi yang telah berlangsung ratusan tahun. Baik itu untuk merayakan Tahun Baru Imlek, pernikahan, atau hanya sebagai hidangan istimewa, Peking Duck selalu berhasil menciptakan momen tak terlupakan.
Jika kamu belum pernah mencoba, saya sangat menyarankan untuk mencicipinya—dan jangan lupa untuk menikmati seluruh prosesnya. Setiap gigitan membawa kenangan, dan setiap perayaan dengan Peking Duck pasti akan membuatmu merasa lebih dekat dengan tradisi dan budaya yang luar biasa ini.
Baca Juga Artikel Ini: Ikan Mas Arsik: Hidangan Khas Sumatera Utara yang Menggugah Selera