Gunung Prau : Surga Pendaki dengan Panorama Sunrise Terbaik di Jawa Tengah

Gunung Prau Pertama kali saya menginjakkan kaki di Gunung Prau, rasanya campur aduk. Antara excited dan agak gugup juga. Saya pikir, “Yah, ini gunung kecil, tinggi cuma sekitar 2.565 mdpl, pasti ringan lah.” Eh ternyata… tetap ngos-ngosan juga sih! Tapi, begitu sampai puncak dan lihat lautan awan plus bonus sunrise, semua rasa lelah langsung sirna. Beneran, nggak lebay deh.

travel Gunung Prau itu letaknya di Dataran Tinggi Dieng, tepatnya di perbatasan Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Batang, Jawa Tengah. Kalau kamu cari di Google Maps, lokasi basecamp-nya yang terkenal adalah:📍Alamat lengkap: Basecamp Patak Banteng Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354 Jalur ini paling favorit karena pendek dan langsung tembus ke spot sunrise kece.

Jalur Pendakian Gunung Prau yang Cocok Buat Pendaki Pemula

Banyak orang bilang Gunung Prau adalah “gunung pemula.” Saya setuju, tapi bukan berarti kamu bisa leha-leha ya. Meski jalurnya relatif pendek (sekitar 3-4 jam sampai puncak dari basecamp), tanjakannya lumayan bikin kaki gemetar juga. Tapi ya itu dia serunya.

Beberapa jalur yang bisa kamu pilih antara lain:

  • Patak Banteng: paling populer dan cepat.

  • Dieng: lewat jalur ini kamu bisa sekalian mampir ke Telaga Warna.

  • Kalilembu: view-nya juga cantik tapi jarang dipilih.

  • Campurejo & Igirmranak: relatif sepi, cocok buat yang pengen suasana tenang.

Saya sendiri waktu itu pilih Patak Banteng karena banyak teman merekomendasikan. Lagipula, basecamp-nya lengkap dan rapi, jadi merasa aman aja gitu.

Gunung Prau Wonosobo: Keindahan yang Bikin Rindu dan Pengen Balik Lagi

Sunrise di Gunung Prau: Momen Sakral yang Bikin Nagih

Kalau boleh jujur, alasan utama saya naik ke Prau ya karena pengin lihat sunrise yang katanya epic itu. Dan… memang iya sih. Waktu langit mulai memerah, perlahan gunung-gunung di sekitar mulai muncul dari balik kabut. Dari puncak, kita bisa lihat Gunung Sindoro, Sumbing, bahkan Merapi dan Merbabu kalau cuaca lagi cakep.

Salah satu spot sunrise paling keren adalah Bukit Teletubbies. Di sini hamparan savana dan bunga-bunga liar berwarna kuning menciptakan pemandangan yang luar biasa. Apalagi kalau ada kabut tipis menyelimuti, duh… beneran kayak di film.

Saya sampai bengong lama waktu itu, cuma duduk sambil nyeruput kopi instan dan menatap matahari yang naik pelan. Rasanya… damai banget.

Tips Mendaki Gunung Prau Biar Nggak Kaget di Jalan

Naik gunung itu bukan cuma soal kuat fisik, tapi juga siap mental dan logistik. Ini beberapa tips yang saya pelajari dari pengalaman pertama ke Prau:

  1. Berangkat dari Wonosobo pagi-pagi buta
    Kalau kamu dari luar kota, usahakan tiba di Wonosobo pagi atau sore hari. Menginap semalam di basecamp juga bisa jadi opsi.

  2. Bawa air minum cukup
    Meski nggak terlalu panjang, jalur pendakian ini tetap bikin haus. Air itu mahal di atas, jadi bawa dari bawah.

  3. Pakai sepatu gunung atau sandal gunung yang nyaman
    Saya sempat nyesel karena pakai sepatu yang sol-nya licin. Untung nggak tergelincir, tapi tetap bikin deg-degan.

  4. Camping di area yang ditentukan
    Jangan asal gelar tenda, ya. Di puncak Prau ada zona camping resmi. Ikuti aturan demi kenyamanan bersama.

  5. Bawa trashbag sendiri
    Biarpun kelihatannya kecil, ini penting. Jaga kebersihan gunung, jangan ninggalin sampah.

Kesalahan yang Pernah Saya Lakukan dan Nggak Mau Terulang Lagi

Waktu itu saya terlalu percaya diri. Saya pikir karena Gunung Prau pendek, jadi nggak perlu latihan fisik. Ternyata, tanjakan awalnya cukup curam dan bikin ngos-ngosan. Padahal saya bawa carrier sekitar 10 kg. Alhasil, beberapa kali harus istirahat lebih lama.

Selain itu, saya juga lupa bawa sarung tangan. Di atas itu dinginnya bukan main, bisa sampai 5 derajat atau lebih rendah. Tangan rasanya kaku dan susah bergerak. Jadi, pelajaran banget: jangan remehkan medan, sekecil apapun gunungnya.

Gunung Prau Wonosobo: Keindahan yang Bikin Rindu dan Pengen Balik Lagi

Serunya Camping Bareng Teman di Puncak Prau

Begitu tenda berdiri, ada rasa puas yang nggak bisa dijelasin. Kami nyalain kompor kecil, masak mie rebus dan sosis bakar sambil ngobrol ngalor-ngidul. Malam itu langit penuh bintang. Saya bahkan bisa lihat Milky Way dengan mata telanjang. Ajaib banget!

Yang seru, kadang suka ada rombongan lain yang bawa gitar. Jadinya malam di puncak itu kayak piknik bareng anak-anak dari seluruh Indonesia. Saling kenal, tukar cerita, kadang juga saling bantu kalau ada yang kesulitan.

Gunung Prau: Cocok Buat Healing, Bukan Cuma Foto-Foto

Memang, banyak yang naik ke sini karena ingin konten Instagram yang aesthetic. Tapi menurut saya pribadi, Gunung Prau lebih dari itu. Ada kedamaian di sini. Kadang kita perlu menyendiri, jauh dari notifikasi dan tekanan hidup.

Saya sempat duduk sendirian di tepi bukit, cuma merenung dan menatap hamparan awan. Momen itu bikin saya sadar, hidup nggak perlu diburu terus. Ada kalanya kita berhenti sejenak, mengatur napas, lalu lanjut lagi.

Biaya Pendakian dan Fasilitas di Gunung Prau

Buat kamu yang penasaran soal biaya, ini kisaran biaya yang saya alami (per April 2025):

  • Ojek Wonosobo – Basecamp Patak Banteng: Rp 25.000 – Rp 30.000

  • HTM Gunung Prau: Sekitar Rp 30.000 – Rp 50.000 (tergantung basecamp dan hari)

  • Sewa tenda (jika nggak bawa sendiri): Rp 50.000 – Rp 100.000

  • Sewa matras, sleeping bag, dll: Kisaran Rp 10.000 – Rp 30.000

  • Makan/minum di warung basecamp: Normal, kayak harga kaki lima

Basecamp Patak Banteng punya fasilitas lengkap: toilet, tempat ibadah, warung, tempat isi ulang air. Bahkan ada tempat penitipan motor dan parkir mobil.

Waktu Terbaik Mendaki Gunung Prau

Menurut saya, waktu terbaik naik ke Prau adalah antara Mei hingga September. Cuaca lebih bersahabat, langit cerah, dan jalur nggak licin. Tapi, karena ini juga musim ramai, kamu harus siap dengan suasana penuh di puncak. Kalau pengin lebih sepi, bisa coba bulan Maret atau Oktober, tapi tetap pantau cuaca ya.

Hindari musim hujan, karena jalur bisa jadi sangat licin dan risiko badai petir cukup tinggi.

Gunung Prau Wonosobo: Keindahan yang Bikin Rindu dan Pengen Balik Lagi

Apa yang Saya Pelajari dari Gunung Prau?

Setiap perjalanan punya pelajarannya sendiri. Dari Gunung Prau, saya belajar buat lebih menghargai alam, lebih sabar, dan lebih rendah hati. Gunung itu ngasih kita ruang buat berpikir. Bahkan kadang jawabannya muncul ketika kita cuma duduk diam dan mendengar angin.

Dan satu lagi: naik gunung itu bukan tentang seberapa cepat kamu sampai puncak, tapi seberapa besar kamu menikmati setiap langkahnya.

Ayo Naik ke Prau, Tapi Jangan Tinggalkan Jejak Buruk

Kalau kamu lagi butuh tempat buat recharge diri, Gunung Prau bisa jadi pilihan tepat. Jalurnya bersahabat, view-nya luar biasa, dan komunitas pendakinya ramah. Tapi tolong, jaga etika. Jangan buang sampah sembarangan, jangan rusak tumbuhan, dan jangan nyalain api unggun sembarangan.

Naik gunung itu bukan soal gaya, tapi soal bagaimana kamu jadi bagian dari alam. Dan Gunung Prau, dengan segala keindahannya, layak buat dijaga bersama.
Baca Juga Artikel Berikut: Pantai Bali: Petualangan, Ketenangan, dan Cerita Tak Terlupakan

Author