Contents
- 1 Mengapa Kepulauan Anambas Jadi Destinasi Favorit yang Mulai Dilirik
- 1.1 Kepulauan Anambas di Mata Turis: “Indonesia Punya Maldives!”
- 1.2 Pengalaman Pribadi Mengunjungi Kepulauan Anambas
- 1.3 Kuliner di Kepulauan Anambas: Seafood-nya Gokil!
- 1.4 Haruskah Kamu Ke Kepulauan Anambas ? Jawabannya IYA BANGET
- 1.5 Akses Menuju Kepulauan Anambas: Petualangan Dimulai dari Sini
- 1.6 Hotel dan Penginapan di Kepulauan Anambas: Mulai dari Homestay Sampai Eco Resort
- 1.7 Tips Penting Sebelum Kamu Berangkat ke Kepulauan Anambas
- 1.8 Anambas, Kamu Pasti Kembali Lagi…
- 2 Author
Jujur aja, waktu pertama kali dengar soal Kepulauan Anambas, aku mikir, “Ini di mana, sih? Kok namanya jarang kedengeran?” Tapi begitu lihat foto-fotonya di internet—astaga! Langsung masuk daftar bucket list.
Begitu sampai, rasanya kayak masuk ke dunia lain. Lautnya? Jernih banget, birunya itu bukan main. Pasir putihnya halus, dan yang paling aku suka, nggak seramai Bali atau Lombok. Di sini, suasana masih tenang, kayak punya pulau pribadi.
Yang bikin makin betah, terumbu karangnya masih alami, warna-warni. Snorkeling di Anambas tuh kayak nonton film dokumenter bawah laut langsung, tanpa filter. Serius! Kalau kamu pencinta laut, ini tempat wajib mampir.
Mengapa Kepulauan Anambas Jadi Destinasi Favorit yang Mulai Dilirik
Banyak yang bilang travel Kepulauan Anambas itu “hidden gem”, dan aku setuju. Karena lokasinya agak terpencil di utara Indonesia, orang sering kelewat. Tapi itu justru jadi daya tariknya.
Buat traveler yang cari ketenangan, bukan keramaian, ini tempatnya. Banyak yang datang ke sini buat island hopping, diving, atau sekadar rebahan di tepi pantai sambil baca buku. Bahkan beberapa turis luar negeri udah mulai rutin ke sini tiap tahun. Mereka cari tempat yang masih alami, dan Anambas nyediain itu semua.
Dan FYI, Kepulauan Anambas pernah masuk daftar 5 pulau tropis terbaik versi CNN, loh. Nggak heran sih, karena pemandangannya bener-bener memukau.
Kepulauan Anambas di Mata Turis: “Indonesia Punya Maldives!”
Aku sempat ngobrol sama turis asal Jerman waktu lagi nyebrang dari Pulau Siantan ke Pulau Durai. Katanya, “This is better than the Maldives. And less people!” Aku langsung ketawa sambil bangga dalam hati.
Banyak turis bilang, Indonesia itu underrated. Mereka lebih kenal Bali atau Komodo, padahal ada tempat kayak Anambas yang punya vibe eksklusif. Bahkan ada beberapa resor kecil yang modelnya eco-lodge, bener-bener nyatu sama alam.
Buat para turis, Anambas itu destinasi pelarian. Buat detoks dari kehidupan kota, bisingnya notifikasi, dan deadline. Mereka pengen yang “back to nature”, dan ya, Anambas kasih semua itu.
Pengalaman Pribadi Mengunjungi Kepulauan Anambas
Gue masih inget banget, hari pertama sampai, langsung diajak warga lokal buat keliling naik perahu kayu. Air lautnya super bening, sampe bisa lihat dasar laut dari atas perahu! Terus pas sore, duduk di dermaga, liat sunset… speechless.
Malamnya, makan bareng warga di rumah panggung, dan kita ngobrol soal budaya, kebiasaan, sampai mitos-mitos laut. Itu pengalaman yang nggak bisa kamu beli di tempat wisata mainstream.
Dan yang paling ngena? Suasana. Anambas tuh tempat yang bikin kamu ngerasa jadi manusia lagi. Bukan cuma pekerja, bukan cuma orang sibuk, tapi manusia yang bisa nikmatin dunia dengan sederhana.
Kuliner di Kepulauan Anambas: Seafood-nya Gokil!
Ngomongin kuliner, jangan harap ada fast food ya. Tapi, yang ada justru lebih menggoda: ikan bakar baru tangkap, sambal terasi, dan nasi panas. Simpel, tapi nikmat banget.
Aku sempat coba kepiting soka saus lada hitam, dan ya ampun, itu jadi makanan favorit sepanjang trip. Ada juga keripik ikan, sambal kelapa, dan mie sagu yang unik banget.
Dan satu hal yang aku pelajari: makan di Anambas itu bukan cuma soal rasa, tapi soal kebersamaan. Makan rame-rame, duduk lesehan, ngobrol santai sambil nunggu laut pasang.
Haruskah Kamu Ke Kepulauan Anambas ? Jawabannya IYA BANGET
Kalau kamu pengin liburan yang beda, bukan cuma selfie dan ramai-ramai, Anambas adalah tempat yang harus kamu datangi setidaknya sekali seumur hidup.
Dengan keindahan alam yang masih perawan, kuliner lokal yang menggoda, dan keramahan warga yang bikin hati hangat, Anambas layak jadi next big thing di pariwisata Indonesia.
Nah, ini yang sering jadi pertanyaan: “Gimana sih cara ke Anambas? Gampang nggak?”
Jawabannya: nggak se-gampang ke Bali, tapi itulah justru yang bikin seru.
Rute yang paling umum adalah dari Batam atau Tanjungpinang. Dari Batam, kamu bisa naik pesawat kecil Susi Air langsung ke Bandara Letung di Pulau Jemaja, atau naik kapal ferry cepat yang berangkat dari pelabuhan Punggur (Batam) ke Tarempa, pusat kota di Anambas. Perjalanan lautnya bisa makan waktu 7-9 jam, tergantung cuaca dan jenis kapal.
Kalau dari Tanjungpinang, kamu juga bisa naik kapal. Rutenya mirip: tujuan akhirnya ke Tarempa. Tapi serius, meski perjalanan lumayan panjang, pemandangan selama di kapal itu luar biasa. Laut biru membentang, kadang liat lumba-lumba lewat, dan sunrise di tengah laut? Aduh, priceless.
Hotel dan Penginapan di Kepulauan Anambas: Mulai dari Homestay Sampai Eco Resort
Soal penginapan, jangan bayangin hotel bintang lima ya. Di Anambas, penginapannya lebih ke homestay lokal, guesthouse, dan resort kecil yang ramah lingkungan. Tapi justru itu yang bikin pengalamanmu makin otentik.
Beberapa pilihan yang bisa kamu coba:
Anambas Resort – Lokasinya di Pulau Siantan, langsung menghadap laut. Tempat ini cukup populer di kalangan turis asing yang suka diving.
Miranti Homestay – Cocok buat traveler yang mau merasakan kehidupan warga lokal. Kamarnya bersih, makanannya enak, dan pemiliknya ramah banget.
Kampung Wisata Air Bawah – Nah, ini unik. Kamu bisa nginep di rumah panggung di atas air, dan langsung lompat ke laut buat snorkeling. Mantap, kan?
Harganya bervariasi, mulai dari Rp150.000 sampai Rp1.000.000 per malam, tergantung fasilitas dan lokasi.
Tips Penting Sebelum Kamu Berangkat ke Kepulauan Anambas
Nah, sebagai penutup, aku kasih kamu beberapa tips jitu biar perjalanan ke Anambas makin lancar dan berkesan:
Booking dari jauh-jauh hari – Karena penginapan terbatas dan akses transportasi nggak sebanyak destinasi mainstream, lebih baik kamu siapin semuanya minimal 1 bulan sebelum keberangkatan.
Cek prakiraan cuaca – Musim angin kencang (sekitar Desember–Februari) biasanya bikin laut jadi agak ganas. Kalau kamu mabuk laut, lebih baik datang antara Mei–September, cuacanya biasanya tenang.
Bawa uang tunai secukupnya – Jangan andalkan kartu debit atau e-wallet, karena ATM di pulau-pulau kecil terbatas banget, dan jaringan internet juga kadang lambat.
Hormati adat lokal – Warga Anambas sangat ramah, tapi mereka juga menjunjung tinggi budaya dan sopan santun. Pakailah pakaian yang sopan, jaga ucapan, dan selalu minta izin kalau mau ambil foto di tempat tertentu.
Siapkan kamera underwater – Karena spot snorkeling dan diving-nya keren banget. Kamu pasti nggak mau kelewatan mengabadikan momen berenang bareng ikan warna-warni.
Anambas, Kamu Pasti Kembali Lagi…
Setelah balik dari sana, aku bisa bilang: Anambas bukan cuma soal laut dan pantai, tapi soal ketenangan, pengalaman hidup, dan koneksi dengan alam serta manusia yang kita temui di jalan. Ini bukan cuma liburan, ini semacam pelarian kecil dari riuhnya hidup kota.
Jadi, kalau kamu lagi nyari tempat healing yang nggak mainstream, penuh kejutan, dan menyentuh sisi terdalam hati kamu—Kepulauan Anambas jawabannya.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Tana Toraja: Surga Tersembunyi dengan Tradisi dan Keindahan Alam Luar Biasa disini